Selasa, 27 November 2012

KECEWAKU KARENA DIPUTUSKAN





……………..Ya Allah. Izinkan saya belajar MEROKOK untuk beberapa hari ini saja. Malam ini.  Sudah lama sekali rasanya, sejak 19 tahun lalu saya selalu menolak-nolak nikotin itu. Supaya mungkin saya bisa rasakan apa yang selalu saya tolak itu. Merasakan yang sama dengan apa yang dirasakan orang banyak. Biarkan saya mengisap asap itu. Merenungi dan mungkin menikmati  kepulan asap demi asap darinya barang yang selama ini kukutuk. Biarkan dia mengalir dalam otakku, paru-paruku sampai menjalar ke hatiku hingga hilang kecewaku, kecewa yang sangat tidak adil, kecewa yang tidak habis-habisnya kupahami. Malam ini saja. Izinkan meskipun SEBUNGKUS. Jarang sekali saya meminta untuk ini. Izinkan. Mungkin betul kata orang. Tak ada mental pria dari mereka yang tidak merokok. Olehnya, saya ingin dikatai Pria. Supaya kaum perempuan lebih menganggap saya kaum pria. ……………..
………………Katanya Engkau  maha membolak-balikkan hati manusia. Dunia malah sudah tidak adil lagi. Barangkali karena ada campur tangan dari sesuatu. Kenapa Engkau tidak membolak-balikkan hatinya, supaya bias lebih adil? Padahal saya tulus. Mengapa balasannya seperti ini? Mungkinkah salah ketika saya meninggikan kehormatannya di atas keinginan saya? Kalau iya, lihatlah saja! Setelah dia, tidak akan saya habis-habisan untuk individu yang bukan diriku. Untuk apa berkorban kalau di ujungnya merugi, sia-sia. Seperti laba-laba jantan yang menafkahi laba-laba betina, lalu diakhir cerita sang laba-laba jantan menjadi menu santap makan siang laba-laba betina. Dimana rasa kasihannya? Dimana pula balasan yang adil untuk laba-laba jantan?...............
……………….Relakan saya BELAJAR MEROKOK. Semoga dengannya, saya bisa belajar yang lain yang selama ini saya anggap tabuh, dengan bertahap. Hanya sebungkus. Biarkan saya menyendiri dengannya. Berteman asap yang selama ini ku hina-hina, untuk sekedar menemani saya yang,TELAH RAPUH ………..